Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Saham Bank Menengah Masih Menunjukkan Harga yang Murah Hingga 2022


ok
Saham Bank

Saham bank menengah masih menunjukkan angka pada harga yang murah. Hal ini berpengaruh terhadap sentimen inflasi kenaikan suku bunga The Fed.

Menurut riset Samuel Sekuritas juga menyatakan jika beberapa saham bank masih menunjukkan harga rendah. Hal ini terlihat dari performa bank menengah yang menunjukkan performa yang kurang di tahun 2021.

Sehingga bank menengah tergolong menjadi bank kecil. Hanya ada beberapa bank besar mencatat kinerja positif di tengah banyaknya saham bank.

Saham bank tahun lalu yang menjadi jawara ditunjukkan oleh PT Bank Mega Tbk (MEGA).

Mengalami kenaikan sebesar 21,07% dan tertutup pada level 8.475 pada bulan Desember tahun lalu. Sedangkan untuk saham yang mulai memiliki kenaikan di awal tahun yaitu saham MEGA.

Saham bank menengah ini melonjak secara signifikan di awal tahun. Mampu memborong hingga 6,07 saham bank tersebut. Ada beberapa saham yang menunjukkan memiliki harga murah.

Beberapa Saham Bank Menengah

Meski menunjukkan angka yang murah, namun bukan berarti terus menduduki posisi terendah saja. Saham bank diperjualbelikan di tengah harga bukuannya.

Misalnya saja untuk saham bank Negara (BBTN), Bank OCBC NISP (NISP), dan Bank Mayapada (MAYA) termasuk masih murah. Selain itu, ada saham bank BBTN yang justru melakukan right issue yang seharusnya memiliki harga negligible pada catatan buku.

Sevira return on value (ROE), BBTN lebih menarik daripada NISP atau MAYA.

Meski memiliki harga murah, namun kedua saham tersebut memasang target pada harga Rp 2.200. Sedangkan untuk penutupan perdagangan Kamis kemarin melemah 0,36 menjadi Rp 1.395.

Bank BTN Melakukan Penguatan Modal

Saham bank menengah masih terus menunjukkan angka terendah. Meski demikian, bank BTN justru berencana melakukan penguatan modular melalui target himpunan dana.

Dana segar tersebut terus mengalir hingga sebesar Rp 5 triliun untuk memacu sebuah bisnis. Wakil Direktur BTN, Nixon LP Napitupulu menyatakan tentang penguatan modular harapannya ada di penghujung 2022.

BTN termasuk salah satu BUMN yang memiliki resmi PMN tahun anggaran 2022. Adapun nilai tambah dari anggaran tersebut yaitu mencapai angka sebesar Rp 2,98 triliun.

Dengan adanya tambahan modular usaha ini rasio kecukupan modular BTN saham bank menengah dalam 5 tahun ke depan bisa mencapai 18%-19%.

Tujuan penambahan modular yaitu agar BTN memiliki kemampuan untuk ekspansi uang 300.000 per tahun. Adapun biaya tambahan modular yang diinginkan yaitu sebesar Rp 5 triliun.

KPR BTN mampu tumbuh 7,68 % yoy pada bulan Juni kemarin. Angka tersebut termasuk menjadi angka terbaik kredit BTN selama pandemi. Kinerja kredit masih bisa tumbuh hingga 9%-10% di sepanjang tahun 2022.

Hal ini menunjukkan jika harga saham bank menengah belum juga mengalami kondisi yang bagus. Sebab kucuran dari beberapa saham bank terus terjadi untuk bisa menunjukkan hingga pada angka terbaik.

Post a Comment for "Saham Bank Menengah Masih Menunjukkan Harga yang Murah Hingga 2022"